Kamis, 02 Juni 2011

GO Internasional

Perjuangan kami tidak sia sia, dari tahun 2009 kami berinovasi untuk meningkatkan produktivitas di perusahaan. Dan Alhamdulillah karya kami telah berhasil mendapatkan predikat emas di tingkat nasional.

KMMI yang diselenggarakan di batam menjadi tonggak pemicu semangat kami. IETEX singapore, menjadi target kami untuk mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa dan perusahaan tercinta. Doa dan usaha menjadi senjata yang ampuh untuk mencapai itu semua. Sesuai moto dari istri penulis " Never Ending Learning" itu juga jadi moto kita sebagai satu team .

Kehidupanku

30 Agustus tahun 1983 aku dilahirkan di sebuah desa kecil. Aku lahir sebagai anak yang bisa dikatakan paling kurus pada saat itu. Badanku kerempeng sampai aku sering sakit-sakitan. Ayahku seorang pria yang keras dan tegas dalam mendidik anaknya. Ketika aku masuk pada usia 6 tahun aku masuk taman kanak kanak.

Ya... boleh dikatakan aku terlambat masuk TK karena kakak kakaku sebelumnya tidak pernah masuk TK dan langsung masuk SD pada saat itu. Pada umur 7 tahun aku masuk sekolah dasar, SD negeri 2 banyurata namanya. Disitulah dimulai asam manis kehidupanku ....


To be continued....

Sabtu, 26 Desember 2009

Masa depan

Satu langkah ke depan telah dicapai, konvensi mutu semen gresik tlah kucapai. Aku bisa juara. Semoga di tingkat nasional\. saya bisa mencapai predikat emas terbaik agar bisa mewakili perusahaan ke tingkat luar negeri. Amin

Kamis, 10 Desember 2009

istriku


Teruntuk istriku, aku sayang kamu...

Selasa, 19 Mei 2009

TUBUH MUNGIL ITU MENGHARAP SYURGA

TUBUH MUNGIL ITU MENGHARAP SYURGA

Tubuh mungil itupun terjerembab jatuh setelah didorong bapaknya yang sedang kesetanan. Tidak puas melihat anaknya menahan tangis, tongkat sapu pun dilayangkan hingga mengenai pantat anak kecil yang baru 6 tahun itu. Tiga pukulan yang keras akhirnya membuat tangis anak itu menggelegar. Tubuhnya terguncang menahan sakit dan tangisnya terdengar pilu. Setelah puas melihat anaknya menangis, sang bapakpun berkata dengan kasar:


”Kenapa Ilman mencuri uang bapak? Untuk apa uang 50 ribu itu? Bukankah selama ini Ilman diberi sehari 5 ribu untuk jajan di sekolah? Sementara anak lain tidak ada yang diberikan sebanyak itu. Setiap tahun Ilman diberikan baju, tas, sepatu dan semua kebutuhan. Bapak bekerja siang dan malam untukmu Man!!!!”


Anak ini hanya bisa menangis tersedu. Dia tidak mampu menjawab pertanyaan dan kemarahan bapak yang dicintainya. Dia hanya bisa merintih menahan sakit di bagian kepala yang baru saja terbentur. Suasanapun berangsur mereda dan menjadi sunyi. Namun, tiba-tiba saja dari ruang tengah berdering telepon. Sang bapak yang sudah terlihat capek ini perlahan mendekati gagang telepon. Dikejauhan terdengar suara perempuan. Ternyata, ia adalah ibu guru anak ini. Setelah basa-basi sebentar bu gurupun bercerita,


”Bagaimana si Ilman pak? Maaf saya menelpon bapak karena ada hal penting yang perlu bapak ketahui. Akhir-akhir ini si Ilman terlihat murung. Kira-kira sudah satu minggu ini. Tadi pagi dia datang menemui saya. Dia mengemukakan kebingungannya. Ia mengaku telah mencuri uang bapak. Dan saya lihat uang yang dicuri 50 ribu rupiah. Dia bertanya apakah itu berdosa. Saya mengatakan bahwa itu dilarang agama. Kemudian dia mengeluarkan uang sebanyak 30 ribu rupiah dari tasnya. Sayapun kaget dan bertanya apakah itu hasil dari mencuri. Dia menggelengkan kepala dan mengatakan tidak. Uang itu dikumpulkan dari uang jajan yang bapak berikan setiap hari. Jadi, selama ini dia tidak jajan selama seminggu.

Yang membuat saya iba dan sedih ketika Ilman bertanya apakah uang yang ia kumpulkan ini cukup untuk pergi ke Surga? Saya tanya kenapa? Katanya ia ingin bertemu ibunya yang sekarang di surga. Ia kangen sama ibu Pak. Ia ingin seperti teman-temanya yang masih bisa berkumpul dengan kedua orang tuanya. Ia kangen sekali sama ibu Pak. Kata Ilman ibunya telah menghilang setelah ketemu terakhir di rumah sakit. Maaf.....”.

Telpon itupun terputus. Tidak kuat menahan tangis sang bapak berlari menuju Tubuh mungil itu. Tubuh kecil itupun diangkat dengan penuh kasih. Namun takdir berbicara lain, anak itu telah menyusul ibunya di surga....


Profesional muda yang dirahmati Allah,

Anak adalah titipan. Ia adalah buah dari cinta kasih bersama pasangan kita. Allah SWT telah menganugerahkan anak itu untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat, diajarkan kasih sayang, dididik agar taat kepada orang tua dan agamanya.

Anak jugalah yang bisa mengangkat derajat orang tuanya di surga. Rasulullah saw bersabda:


“Sesungguhnya Allah SWT akan mengankat derajat seorang hamba yang shalih di surga. Kelak ia akan berkata, ’’Wahai Rabbku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku?’ . Dijawab,’karena permohonan ampunan anakmu untukmu”

Profesional muda,

Sudahkah kita memperlakukan anak kita dengan baik? Sudahkah kita mengetahui harapan-harapannya? Impiannya? Keinginannya? Dan…yang terbaik untuknya? Ingatlah, anak yang shaleh adalah satu-satunya orang yang masih bisa berkirim kebaikan pada kita, disaat semua pintu amal telah terputus. Saat kematian bersama kita, ketika di alam barzah, menunggu hari Perhitungan.